ہمارے بہترین اسپریڈز اور شرائط

Pound Sterling (GBP) turun dari tertinggi dua minggu karena prospek ekonomi Inggris melemah setelah produksi pabrik mengalami kontraksi selama dua bulan berturut-turut. Pasangan GBP/USD memangkas sebagian besar kenaikan baru-baru ini karena data dari AS menunjukkan inflasi tetap berlanjut, mengurangi selera risiko para pelaku pasar. Manufaktur Inggris dan Produksi Industri secara keseluruhan turun pada bulan Agustus karena perusahaan-perusahaan memangkas belanja pada tenaga kerja dan inventaris karena prospek permintaan yang buruk.
Sell-off Pound Sterling diprakirakan akan lebih besar karena pembuat kebijakan Bank of England (BoE) Swati Dhingra mendukung penurunan suku bunga jika pertumbuhan ekonomi masih di bawah estimasi. Inggris diprakirakan akan tetap tertinggal dibandingkan negara-negara G7 lainnya karena mereka sedang kesulitan menghadapi kenaikan suku bunga, hubungan dagang yang buruk dengan Uni Eropa, dan kenaikan harga bensin.
Pound Sterling kesulitan mendapatkan pijakan yang kokoh karena tingginya inflasi AS mengurangi sentimen pasar. Prospek pasangan GBP/USD melemah karena gagal bertahan di atas Exponential Moving Average (EMA) 20-hari di 1,2258. Bias Cable yang lebih luas adalah bearish karena EMA 50-hari dan 200-hari telah menunjukkan death cross.