ہمارے بہترین اسپریڈز اور شرائط

EUR/USD merosot dari tertinggi baru dua minggu di dekat 1,0890 di jam-jam perdagangan Eropa di hari Jumat. Pasangan mata uang ini turun karena Dolar AS (USD) bangkit kembali di tengah kehati-hatian menjelang rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS) dan data Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur ISM untuk bulan Oktober, yang akan dirilis pada sesi New York.
Para ekonom memprakirakan ekonomi AS menambah 113 ribu tenaga kerja baru, jauh lebih rendah dari kenaikan 254 ribu yang terlihat pada bulan September. Tingkat Pengangguran diprakirakan tetap stabil di 4,1%.
Para investor akan memperhatikan data ketenagakerjaan karena data ini akan secara signifikan mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap suku bunga Federal Reserve (The Fed). Komentar terbaru dari para pejabat The Fed mengindikasikan bahwa bank sentral lebih fokus untuk menghidupkan kembali kekuatan pasar tenaga kerja setelah yakin inflasi akan kembali ke target 2% bank.
Para pedagang sepenuhnya memprakirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan The Fed berikutnya pada hari Kamis, dan NFP kemungkinan tidak akan mengubah pandangan ini kecuali ada kejutan besar. Namun, data dapat berimplikasi pada pertemuan The Fed di bulan Desember: data payrolls yang lebih tinggi dari prakiraan akan mengindikasikan kondisi pasar tenaga kerja membaik - yang dapat meredam spekulasi terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) -, sementara angka ketenagakerjaan yang lemah akan meningkatkannya.
Para investor juga akan berfokus pada data Pendapatan Per Jam Rata-Rata untuk bulan Oktober, pengukur utama pertumbuhan upah, dan data IMP Manufaktur dari ISM dan S&P Global.
Untuk pendapatan, pengukut pertumbuhan upah basis bulanan diprakirakan tumbuh 0,3%, lebih lambat dari 0,4% di bulan September, dengan angka tahunan naik secara stabil 4%.
IMP Manufaktur ISM diprakirakan di 47,6 di bulan Oktober, naik sedikit dari 47,2 di bulan September, mengindikasikan bahwa tren kontraksi masih utuh namun lajunya melambat. Estimasi akhir IMP Manufaktur S&P Global diprakirakan tidak berubah dari 47,8.
EUR/USD turun setelah membukukan tertinggi baru dua minggu di sekitar 1,0890 pada hari Kamis. Pasangan mata uang ini menghadapi tekanan jual di dekat Exponential Moving Average (EMA) 20 hari, yang berada di sekitar 1.0900. EUR/USD sebelumnya telah pulih tajam setelah mendapatkan pijakan yang kuat di dekat garis tren miring ke atas di sekitar 1,0750, yang diplot dari terendah 16 April di sekitar 1,0600.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari naik mendekati 42,00 setelah berada di kisaran 20,00-40,00 selama hampir satu bulan, mengindikasikan bahwa momentum bearish memudar.
Ke atas, pasangan mata uang ini dapat naik mendekati terendah 11 September di sekitar 1,1000 setelah menembus di atas EMA 200-hari di sekitar 1,0900. Pada sisi bawah, terendah 23 Oktober di 1,0760 akan menjadi area support utama.
Euro adalah mata uang untuk 19 negara Uni Eropa yang termasuk dalam Zona Euro. Euro adalah mata uang kedua yang paling banyak diperdagangkan di dunia setelah Dolar AS. Pada tahun 2022, mata uang ini menyumbang 31% dari semua transaksi valuta asing, dengan omzet harian rata-rata lebih dari $2,2 triliun per hari. EUR/USD adalah pasangan mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia, menyumbang sekitar 30% dari semua transaksi, diikuti oleh EUR/JPY (4%), EUR/GBP (3%) dan EUR/AUD (2%).
Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, adalah bank cadangan untuk Zona Euro. ECB menetapkan suku bunga dan mengelola kebijakan moneter. Mandat utama ECB adalah menjaga stabilitas harga, yang berarti mengendalikan inflasi atau merangsang pertumbuhan. Alat utamanya adalah menaikkan atau menurunkan suku bunga. Suku bunga yang relatif tinggi – atau ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi – biasanya akan menguntungkan Euro dan sebaliknya. Dewan Pengurus ECB membuat keputusan kebijakan moneter pada pertemuan yang diadakan delapan kali setahun. Keputusan dibuat oleh kepala bank nasional Zona Euro dan enam anggota tetap, termasuk Presiden ECB, Christine Lagarde.
Data inflasi Zona Euro, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen yang Diharmonisasikan (HICP), merupakan ekonometrik penting bagi Euro. Jika inflasi naik lebih dari yang diharapkan, terutama jika di atas target 2% ECB, maka ECB harus menaikkan suku bunga untuk mengendalikannya kembali. Suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan suku bunga negara-negara lain biasanya akan menguntungkan Euro, karena membuat kawasan tersebut lebih menarik sebagai tempat bagi para investor global untuk menyimpan uang mereka.
Rilis data mengukur kesehatan ekonomi dan dapat memengaruhi Euro. Indikator-indikator seperti PDB, IMP Manufaktur dan Jasa, ketenagakerjaan, dan survei sentimen konsumen semuanya dapat memengaruhi arah mata uang tunggal. Ekonomi yang kuat baik untuk Euro. Tidak hanya menarik lebih banyak investasi asing, tetapi juga dapat mendorong ECB untuk menaikkan suku bunga, yang secara langsung akan memperkuat Euro. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, Euro kemungkinan akan jatuh. Data ekonomi untuk empat ekonomi terbesar di kawasan Euro (Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol) sangat penting, karena mereka menyumbang 75% dari ekonomi Zona Euro.
Rilis data penting lainnya bagi Euro adalah Neraca Perdagangan. Indikator ini mengukur perbedaan antara apa yang diperoleh suatu negara dari ekspornya dan apa yang dibelanjakannya untuk impor selama periode tertentu. Jika suatu negara memproduksi barang ekspor yang sangat diminati, maka nilai mata uangnya akan naik murni dari permintaan tambahan yang diciptakan oleh pembeli asing yang ingin membeli barang-barang ini. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan bersih yang positif memperkuat mata uang dan sebaliknya untuk neraca yang negatif.